|
Aqiqahonline Liputan Majalah Hidayatullah |
Ayah Bunda, alhamdulillah
aqiqahonline kembali diliput media massa. Kali ini Majalah Hidayatullah meliput
aqiqahonline untuk Edisi 12/XXIV/April 2012/ Jumadil Awal 1433.
Berikut kami kutipkan dari majalahnya.
Mudahnya Aqiqah Berbasis Online
Sore itu, awan hitam bergelayutan di ujung jalan perbukitan Singajaya Kabupaten Garut Jawabarat. Sebuah truk besar yang mengangkut puluhan domba tengah melaju menembus pekatnya kabut.
Lama berjalan, truk tersebut akhirnya terhenti oleh tanjakan panjang bebatuan yang licin dengan ketinggian 35-40 derajat. Saat itu suasana sepi di tengah kegelapan malam di pedalaman kampung Cilumbung.
Di ujung desa ini menanti puluhan masyarakat yang ingin menyaksikan penyembelihan hewan kurban. Mereka belum pernah menyaksikan prosesi kurban. Listrik pun tidak menyentuh desa ini.
Akhirnya dengan bantuan mobil colt yang cukup kuat dari desa terdekat domba - domba tersebut sampai ke lokasi tujuan. Tak sedikit masyarakat menitikan air matanya karena terharu, sebab akhirnya mereka bisa menyaksikan proses penyembelihan kurban. Dan bisa merasakan apa yang dirasakan masyarakat perkotaan yaitu memakan daging.
“Saya sedih ternyata masih ada diantara kita yang belum pernah memakan daging atau jarang. Kondisi ini berbeda dengan masyarakat perkotaan. Bahkan di kota ada yang menolak jika diberi daging, kolestrol katanya. Nah atas dasar itulah kami melahirkan bisnis ini” tutur Redy orang yang membawa puluhan kambing tadi.
Bersama rekannya Muhammad Yasin, ia resmi membuka usaha aqiqah pada juni 2010 dengan brand aqiqahonline, yaitu bisnis di bidang jasa aqiqah yang berbasis online.
Menurut Redy, kalau kurban hanya setahun sekali, tapi aqiqah selagi ada yang melahirkan dan mampu melaksanakan aqiqah, maka distribusi domba atau kambing ke pedesaan akan bisa dilaksanakan. “Sehingga mereka tetap bisa menikmati daging di luar musim kurban,” tutur alumni Unikom Bandung, Jawabarat ini.
Berbasis Online
Redy Ryady dan Muhammad Yasin sang pendiri Aqiqahonline sengaja memilih jalur dunia maya sebagai jawaban atas kemajuan teknologi saat ini. Modal awalnya waktu itu kurang lebih satu juta rupiah untuk pembuatan situs serta pembelian hosting dan domain.
Pemesan bisa mengakses situsnya di
www.aqiqahonline.com. Namun jika penasaran, pemesan bisa berkunjung ke kantornya di Jalan Haji Yasin No 29 Sukajadi Bandung.
Tentu saja usaha itu tidak langsung sukses sebagaimana sekarang. Redy mengaku punya pengalaman yang sangta berharga. Mereka pernah terlambat mengirim pesanan kepada pelanggan sehingga kualitas makanannya menurun.
“itu pengalaman yang paling berharga bagi kami, sehingga kami harus betul-betul menjaga kualitas” tutur Redy.
Kini dalam usia belum genap 2 tahun, omset setiap bulannya berkisar antara Rp. 25-30 Juta. Pelangganya pun sudah banyak, bak dari dalam kota maupun dari lua negeri yang berkewarganegaraan Indonesia tapi bingung menyalurkan aqiqah. Jumlah karyawan ada 7 orang
Aqiqahonline menawarkan empat program. Pertama Aqiqah-ku, yaitu layanan penyedia hewan aqiqah, baik masak atau hidup yang diantarkan ke rumah pemesan. Layanan ini masih terbatas untuk Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang.
Kedua, Aqiqah Mereka, yaitu layanan penyedia hewan aqiqah, baik masak atau hidup yang akan didistribusikan ke daerah terpencil, daerah rawan gizi, panti asuhan, daerah yang terkena musibah serta tempat lainnya yang berhak mendapatkan bantuan.
Ketiga, Pundi Aqiqah, yaitu layanan tabungan hewan aqiqah yang mempermudah perencanaan aqiqah. Keempat, Berbagi Aqiqah, yaitu layanan sedekah berupa mengakikahkan anak dari orang tua yang kurang mampu.
Dari empat program tersebut, Aqiqahku dan Aqiqah Mereka masih menjadi pilihan terbanyak pemesan aqiqah. Mereka yang tinggal di luar Bandung bahkan di luar negeri, misalnya biasa memesan program Aqiqah Mereka sebagai bentuk aqiqah peduli yang nantinya akan disebarkan di daerah yang membutuhkan.
“Katagori daerah yang membutuhkan ini adalah daerah terpencil, daerah berpenduduk miskin, daerah rawan gizi, daerah yang terkena musibah, daerah rawan kristenisasi atau juga yayasan dan panti asuhan,” tutur Muhammad Yasin Alumni Lembaga Tinggi Bahasa Arab Al Imarat, Bandung.
Sebagai bentuk pertanggung jawabannya, jika pemesan tidak menyaksikan proses pemilihan domba dan penyembelihan, aqiqahonline sudah mempersiapkan foto pemilihan domba dan kegiatan penyembelihan.
Di dalam foto tersebut diperlihatkan domba yang sudah dipilih pemesan didampingi seseorang yang memegang papan nama bertuliskan nama bayi yang beraqiqah. Foto ini nantinya dilampirkan dengan sertifikat aqiqah yang dikirim ke rumah pemesan.
Adapun kisaran harga domba yang ditawarkan aqiqahonline, mulai dari 950.000 hingga 1,6 juta. Harga tersebut sudah termasuk jasa penyembelihan, penyisitan hingga pengantaran ke dalam kota Bandung dan sekitarnya ditambah dengan laporan foto dan sertifikat aqiqah. Katalog lengkapnya sudah tertera di dalam situs, termasuk biaya masak serta pilihan nasi kotaknya.
Pemberdayaan
Untuk pengadaan domba, aqiqahonline memberdayakan para peternak domba di pedesaan yang tersebar di Jawabarat. Saat ini sudah ada empat mitra peternak diantaranya berada di Kabupaten Subang, Ciparay Kabupaten Bandung, Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat dan Cicaheum.
“Kami juga memberikan pembinaan kepada peternak dengan cara menunjuk orang di daerah tersebut yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut” tutur Redy.
Bahkan yang merasa senang tidak hanya mitra, tapi juga masyarakat sekitarnya. Mereka senang karena ketika ada pesanan Aqiqah Mereka atau aqiqah peduli, mereka mendapatkan jatah daging domba.
Mitra yang kekurangan domba, akan dipasok oleh aqiqahonline dengan pola keuntungan bagi hasil 60 % untuk mitra, 40 % untuk aqiqahonline. Sehingga perputaran ekonominya lebih cepat.
Pemilihan lokasi mitra diutamakan di pedesaan yang tertinggal namun tidak terlalau jauh dari pusat kota. “Bahkan ada mitra yang wilayahnya rawan upaya kristenisasi,” tutur Redy.
Cara yang meraka lakukan menurut Yasin, yaitu berupaya membujuk masyarakat muslim yang miskin dengan materi semisal modal usaha. Namun dengan bantuan pemberdayaan peternakan domba, sedikitnya bisa mengikis upaya mereka.
“Apa yang kami lakukan ini setidaknya mampu membangkitkan ekonomi di pedesaan, sehingga arus urbanisasi sedikit dapat dicegah,” ujar Yasin.
Tak hanya fokus pada layanan aqiqah, Aqiqahonline juga menggarap potensi hewan kurban. Polanya hampir sama dengan layanan aqiqah, ada yang memesan domba atau sapi untuk dikirim ke rumah pemesan, ada juga yang berkurban ke daerah terpencil yang telah ditentukan oleh aqiqahonline sebagai daerah binaan.
Di tengah menjamurnya usaha sejenis, mereka tidak takut kehilangan pansa pasar. Bagi mereka setiap orang sudah ditentukan rizkinya dan setiap usaha pasti juga sudah mempunyai pelanggan setia. Mereka berkeyakinan selama syariat aqiqah dan kurban masih ada, maka selama itu pula usaha demikian masih bisa berkembang dan terbuka.
Aqiqahonline ingin menjadi jembatan kaum muslimin yang akan mewujudkan rasa syukur dengan menjalankan ibadah aqiqah dan kurban. “Kami ingin melayani umat dalam beribadah. Kami juga ingin memberdayakan masyarakat yang kurang mampu melalui peternakan. Semoga usaha kami barakah dan terus berkembang” kata Redy menutup pembicaraan.
Penulis Ngadiman/ Suara Hidayatullah
Majalah Suara Hidayatullah Edisi 12/XXIV/April 2012/ Jumadil Awal 1433
Rubrik Muamalat Hal 44-45